Upgrade Kemampuan Menulis dan Membaca yang Baik dan Benar
Sudah lama sekali rasanya saya tidak menulis, baik cerita pendek yang cuma khayalan semata, naskah novel (yang juga khayalan belaka), maupun tulisan non-fiksi seperti essay (terakhir kali saya menulis essai, ketika ada tugas bikin essai pendek dari Jewel, native speaker dari amrik yang dibenci sebagian besar anak-anak kelas saya, XI IPA 4 waktu itu). Itu kira-kira sudah hampir satu tahun yang lalu.
Dan itu membuat saya tersadar bahwa, wew, kemampuan menulis saya berkurang sangat drastis, hampir mendekati titik nol.
Tata bahasa saya hancur berantakan. Saya mendapati bahwa sekarang, ketika saya menulis tulisan apapun--saya tidak bisa fokus dengan topik yang saya tulis. GOSH! Saya butuh waktu untuk mengembalikan kepiawaian saya dalam menulis. Hahaha, padahal sebelum ini saya juga tidak sepiawai itu dalam menuis, kok. Itu bahasa ke-lebay an saya saja, untuk menggambarkan betapa imbisilnya saya saat ini untuk urusan tulis-menulis.
Jangan mencoba menyalahkan guru bahasa indonesia. Beliau-beliau yang sangat mulia itu sudah sangat menolong dengan tidak henti-hentinya memberi pelajaran di kelas tentang tata bahasa, tata penulisan, dsb, etc, yang tanpa beliau sadari mungkin telah membangkitkan nafsu orang-orang yang kemampuan berbahasanya sedang sekarat seperti saya. Hahaha.
Lalu saya memutuskan untuk mengutak-atik kembali blog seadanya ini (dengan dukungan dari Hepri yang terus menerus mengiming-imingi saya untuk aktif ngeblog lagi), siapa tahu dengan...yah...sedikit2 menulis kan lebih baik daripada tidak samasekali.
Rencana saya kemudian adalah, kembali menggiatkan aktivitas membaca saya. Mungkin saat ini saya baru berada dalam keadaan over dosis rumus kimia / matematika / fisika, sehingga bahasa yang bisa diekspresikan oleh indera saya adalah bahasa angka, angka, dan angka (salah siapa nyasar di jurusan IPA).
Ngomong-ngomong tentang membaca, saya ingin sekali lho bisa tuker-tukeran buku sama temen-temen (tapi kok realisasinya susah banget ya?) saya jadi inget pas liburan semester lalu, temen saya dari PWCY minta bantuan supaya saya bersedia menyumbangkan buku-buku seadanya untuk anak-anak kurang mampu yang konsumsi membacanya sangat kurang. Saya sih oke-oke aja, apalagi ada banyak buku nganggur di rumah. Seorang temen saya pernah bilang bahwa kalo kita punya buku dan hanya menganggurkan saja buku itu tanpa dibaca, kita dosa. Tapi rupanya teman saya dari PWCY itu tidak pernah lagi menghubungi saya perihal sumbang-menyumbang buku itu. Hmm... saya pun tidak tahu nomor hapenya yang baru. Jadilah hanya saya anggap sebagai angin lalu.
Oke, kembali ke topik (ini salah satu bukti bahwa saya sekarang suka ngelantur).
Niatan untuk membaca lebih banyak tadi, adalah salah satu program saya untuk mengembalikan tata bahasa saya yang entah kenapa jadi berantakan seperti sekarang ini. Dan jika and-anda ada yang berminat untuk tukar-menukar buku yang bermanfaat dengan saya...
mari!
=)
Dan itu membuat saya tersadar bahwa, wew, kemampuan menulis saya berkurang sangat drastis, hampir mendekati titik nol.
Tata bahasa saya hancur berantakan. Saya mendapati bahwa sekarang, ketika saya menulis tulisan apapun--saya tidak bisa fokus dengan topik yang saya tulis. GOSH! Saya butuh waktu untuk mengembalikan kepiawaian saya dalam menulis. Hahaha, padahal sebelum ini saya juga tidak sepiawai itu dalam menuis, kok. Itu bahasa ke-lebay an saya saja, untuk menggambarkan betapa imbisilnya saya saat ini untuk urusan tulis-menulis.
Jangan mencoba menyalahkan guru bahasa indonesia. Beliau-beliau yang sangat mulia itu sudah sangat menolong dengan tidak henti-hentinya memberi pelajaran di kelas tentang tata bahasa, tata penulisan, dsb, etc, yang tanpa beliau sadari mungkin telah membangkitkan nafsu orang-orang yang kemampuan berbahasanya sedang sekarat seperti saya. Hahaha.
Lalu saya memutuskan untuk mengutak-atik kembali blog seadanya ini (dengan dukungan dari Hepri yang terus menerus mengiming-imingi saya untuk aktif ngeblog lagi), siapa tahu dengan...yah...sedikit2 menulis kan lebih baik daripada tidak samasekali.
Rencana saya kemudian adalah, kembali menggiatkan aktivitas membaca saya. Mungkin saat ini saya baru berada dalam keadaan over dosis rumus kimia / matematika / fisika, sehingga bahasa yang bisa diekspresikan oleh indera saya adalah bahasa angka, angka, dan angka (salah siapa nyasar di jurusan IPA).
Ngomong-ngomong tentang membaca, saya ingin sekali lho bisa tuker-tukeran buku sama temen-temen (tapi kok realisasinya susah banget ya?) saya jadi inget pas liburan semester lalu, temen saya dari PWCY minta bantuan supaya saya bersedia menyumbangkan buku-buku seadanya untuk anak-anak kurang mampu yang konsumsi membacanya sangat kurang. Saya sih oke-oke aja, apalagi ada banyak buku nganggur di rumah. Seorang temen saya pernah bilang bahwa kalo kita punya buku dan hanya menganggurkan saja buku itu tanpa dibaca, kita dosa. Tapi rupanya teman saya dari PWCY itu tidak pernah lagi menghubungi saya perihal sumbang-menyumbang buku itu. Hmm... saya pun tidak tahu nomor hapenya yang baru. Jadilah hanya saya anggap sebagai angin lalu.
Oke, kembali ke topik (ini salah satu bukti bahwa saya sekarang suka ngelantur).
Niatan untuk membaca lebih banyak tadi, adalah salah satu program saya untuk mengembalikan tata bahasa saya yang entah kenapa jadi berantakan seperti sekarang ini. Dan jika and-anda ada yang berminat untuk tukar-menukar buku yang bermanfaat dengan saya...
mari!
=)
kasian bgd e..
ReplyDeletesalahe minjem2in ke org tak dikenal..
makanya ngeblog..ada manfaatnya jugag kan??..
ikan di laut : halah gitu aja nggak tau..itu lho osteichyes n condrictyes ( mbuh nulisnya gimana )..hehehe
mbak pren..mana??..katanya mau posting..aku udah lho..dua malah..hahaha..ayo mosting tangenbusol
ReplyDelete