curhat... curhat...
Ini tentang manusia-manusia di sekeliling saya.
Pernah mendengar teori bahwa dua orang yang sifatnya sama justru tidak cocok?
Gampangnya, bayangkan saja seseorang yang sangat pendiam bertemu orang yang pendiam juga. Apa jadinya? Kapan akan terjadi pembicaraan berkualitas dari hati ke hati jika masing-masing pribadi enggan saling berbagi?
Yang membuat saya tidak habis pikir, sampai saat ini adalah, bagaimana bisa dua orang yang mempunyai sifat yang sangat berbeda, yang sangat berkebalikan, malah bisa cocok. Saling melengkapi? Oke. Tapi tetap saja ada kesenjangan antara dua sifat berkebalikan itu. Tentu saja kalau perbedaannya masih pada taraf tertentu dan tidak terlalu jauh, masih bisa ditolerir. Bisa-bisa malah bentrok karena keukeuh dengan keyakinan masing-masing.
Saya mengalami sendiri situasi seperti itu ketika saya mendapati diri saya bersahabat dengan seseorang yang sangat berbeda dengan saya. Well, kebanyakan orang yang saya merasa bahwa sifat saya mirip dengan mereka, justru bukan sahabat saya. Saya punya kecenderungan untuk menghindari mereka, malah. Bilang saya aneh.
Keyakinan saya bahwa Allah menciptakan segala sesuatu di dunia ini dengan pasangannya (yang sifat antara kedua hal itu berlawanan) semakin kuat. Lelaki dengan perempuan, barat dengan timur, selatan dengan utara, tinggi dengan rendah, atas dengan bawah..
Ah, saya jadi ngelantur.
Sebenarnya saya hanya ingin sedikit cerita tentang seorang sahabat. Baik, dia sangat baik malah. Tapi terlalu ambisisus. Saya tidak tahu, apakah karena pengaruh lingkungan atau akumulasi rasa tidak tahannya bersahabat dengan saya, akhir-akhir ini dia jadi aneh. a little bit menyebalkan. Kalo ngomong ketus. Huh..
Apa salah saya?
Pernah mendengar teori bahwa dua orang yang sifatnya sama justru tidak cocok?
Gampangnya, bayangkan saja seseorang yang sangat pendiam bertemu orang yang pendiam juga. Apa jadinya? Kapan akan terjadi pembicaraan berkualitas dari hati ke hati jika masing-masing pribadi enggan saling berbagi?
Yang membuat saya tidak habis pikir, sampai saat ini adalah, bagaimana bisa dua orang yang mempunyai sifat yang sangat berbeda, yang sangat berkebalikan, malah bisa cocok. Saling melengkapi? Oke. Tapi tetap saja ada kesenjangan antara dua sifat berkebalikan itu. Tentu saja kalau perbedaannya masih pada taraf tertentu dan tidak terlalu jauh, masih bisa ditolerir. Bisa-bisa malah bentrok karena keukeuh dengan keyakinan masing-masing.
Saya mengalami sendiri situasi seperti itu ketika saya mendapati diri saya bersahabat dengan seseorang yang sangat berbeda dengan saya. Well, kebanyakan orang yang saya merasa bahwa sifat saya mirip dengan mereka, justru bukan sahabat saya. Saya punya kecenderungan untuk menghindari mereka, malah. Bilang saya aneh.
Keyakinan saya bahwa Allah menciptakan segala sesuatu di dunia ini dengan pasangannya (yang sifat antara kedua hal itu berlawanan) semakin kuat. Lelaki dengan perempuan, barat dengan timur, selatan dengan utara, tinggi dengan rendah, atas dengan bawah..
Ah, saya jadi ngelantur.
Sebenarnya saya hanya ingin sedikit cerita tentang seorang sahabat. Baik, dia sangat baik malah. Tapi terlalu ambisisus. Saya tidak tahu, apakah karena pengaruh lingkungan atau akumulasi rasa tidak tahannya bersahabat dengan saya, akhir-akhir ini dia jadi aneh. a little bit menyebalkan. Kalo ngomong ketus. Huh..
Apa salah saya?
wah, ternyat akamu masi sering ngupdate blog to..
ReplyDeletehmmm...
jadi penasaran...
hahaha..
ini juga akhir2 ini kok dhenk..
ReplyDeletemengisi kegiatan diantara kelaparan yang sangat panjang karena puasa..
(opo to)..
hehe..
ayo hidupkan lagi komunitas blogger kita!
:D
eh, penasaran kenapa? :D