What The Hell!

Malamku memanas lagi.
Dengan selaksa umpatan, makian, dan cacian dari mulut singa.
Well, saya tidak mendapat tidur yang cukup tadi malam.

Karena makian dan cacian buaya.

Situs jejaring sosial memang terkutuk.
Untuk mereka yang tidak memahami baris-baris kata yang berbicara.

Dan memangnya saya bisa apa?
Sekali lagi, menjadi bak sampah dengan berjuta kertas bekas yang tertulis milyaran kata kasat mata di dalamnya.
Sumpah serapah yang tertahan di tenggorokan.
Ribuan, jutaan, milyaran baris kalimat yang sayup-sayup mengalunkan irama;

WHAT THE HELL, mereka kata.

Comments

  1. seperti biasa saya nggak ngerti apa yg dimaksud seorang penulias dlm puisinya, hehehe, cheers pren !

    ReplyDelete
  2. *padahal iki dudu puisi lho, pancen saya maksudkan agar maksud yang tersirat membingungkan orang :D

    ReplyDelete
  3. walah
    jelaskan mksudnya apa ??
    atau mmang tujuanmu biar org yg baca bingung ?

    ReplyDelete
  4. haha.. iya, biar pada bingung :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts