Sariawan Oh.. Sariawan
Sudah kurang lebih seminggu ini saya kena sariawan akut. Huah.. ini salah satu penyakit yang paling saya benci, bersanding dengan satu penyakit yang nggak kalah nggak enaknya : diare.
Jadi, kenapa saya bisa sariawan?
Oke, usut punya usut, gigi M3 saya baru erupsi, dan kelahirannya ke muka bumi ini membawa serta berbagai masalah menyebalkan yang bermunculan di mulut saya. *haha, lebay.
Intinya, gusi bagian kiri belakang saya sering bengkak (pada kondisi tertentu saja. Sudah saya amati pembengkakan di gingiva sekitar M3 saya terjadi hanya saat kondisi tubuh saya lagi drop aja). M3 yang baru cringit-cringit ini juga menyusahkan saya setiap kali gosok gigi. Lha, kepala sikat saya nggak pernah bisa menjangkau daerah dimana ada M3 itu, jadi sisa makanan sering nongkrong di sana. Seakan belum puas menyiksa saya dengan pembengkakan itu, kadang-kadang dia tanpa sengaja juga menggigit bagian dinding dalam pipi kiri saya sampai menimbulkan sariawan. Dan sariawan kali ini rasanya lebih parah daripada yang biasanya, soalnya biasanya sariawan saya hanya bertahan sampai maksimal 3 hari, tapi ini sudah seminggu lebih...
Sebenarnya, sariawan itu apa, sih?
Mari kita cari tahu... :)
Sariawan, apaan sih?
Sariawan / Stomatitis Aphtosa, adalah suatu kelainan pada selaput lendir mulut berupa luka pada mulut dengan warna kekuningan dan permukaan agak cekung. Kemunculan luka ini disertai dengan rasa sakit yang amat sangat (nah lo, kebayang kalo sering kena sariawan, jengkelin banget bukan?). Parahnya, hasil suatu penelitian menyatakan bahwa penyakit yang satu ini merupakan penyakit yang paling sering ditemukan dalam populasi yang dijadikan sampel. Udah gitu, ternyata wanita lebih mudah terserang sariawan daripada pria.
Kenapa sariawan?
Yang namanya sariawan ternyata muncul nggak cuma karena satu sebab aja. Ternyata ada beberapa faktor yang bisa memicu lahirnya sariawan ini ke dunia. Mereka itu diantaranya:
1. Luka tergigit
2. Makan / minum terlalu panas
3. Alergi
4. Kekurangan vitamin C dan zat besi
5. Kelainan pencernaan
6. Kebersihan rongga mulut yang kurang terjaga
7. Faktor psikologis
8. Kondisi tubuh yang tidak fit
Jadi, intinya, sariawan itu nggak melulu disebabkan karena kurang vitamin C.. Penyakit yang disebabkan spesifik karena kekurangan vitamin C bukan sariawan, melainkan Scurvy atau kegagalan proses sintesis kolagen yang ditandai dengan gusi mudah berdarah, pendarahan kulit (purpura), dsb.
Tips Seputar Sariawan
Jadi, kenapa saya bisa sariawan?
Oke, usut punya usut, gigi M3 saya baru erupsi, dan kelahirannya ke muka bumi ini membawa serta berbagai masalah menyebalkan yang bermunculan di mulut saya. *haha, lebay.
Intinya, gusi bagian kiri belakang saya sering bengkak (pada kondisi tertentu saja. Sudah saya amati pembengkakan di gingiva sekitar M3 saya terjadi hanya saat kondisi tubuh saya lagi drop aja). M3 yang baru cringit-cringit ini juga menyusahkan saya setiap kali gosok gigi. Lha, kepala sikat saya nggak pernah bisa menjangkau daerah dimana ada M3 itu, jadi sisa makanan sering nongkrong di sana. Seakan belum puas menyiksa saya dengan pembengkakan itu, kadang-kadang dia tanpa sengaja juga menggigit bagian dinding dalam pipi kiri saya sampai menimbulkan sariawan. Dan sariawan kali ini rasanya lebih parah daripada yang biasanya, soalnya biasanya sariawan saya hanya bertahan sampai maksimal 3 hari, tapi ini sudah seminggu lebih...
Sebenarnya, sariawan itu apa, sih?
Mari kita cari tahu... :)
Sariawan, apaan sih?
Sariawan / Stomatitis Aphtosa, adalah suatu kelainan pada selaput lendir mulut berupa luka pada mulut dengan warna kekuningan dan permukaan agak cekung. Kemunculan luka ini disertai dengan rasa sakit yang amat sangat (nah lo, kebayang kalo sering kena sariawan, jengkelin banget bukan?). Parahnya, hasil suatu penelitian menyatakan bahwa penyakit yang satu ini merupakan penyakit yang paling sering ditemukan dalam populasi yang dijadikan sampel. Udah gitu, ternyata wanita lebih mudah terserang sariawan daripada pria.
Kenapa sariawan?
Yang namanya sariawan ternyata muncul nggak cuma karena satu sebab aja. Ternyata ada beberapa faktor yang bisa memicu lahirnya sariawan ini ke dunia. Mereka itu diantaranya:
1. Luka tergigit
2. Makan / minum terlalu panas
3. Alergi
4. Kekurangan vitamin C dan zat besi
5. Kelainan pencernaan
6. Kebersihan rongga mulut yang kurang terjaga
7. Faktor psikologis
8. Kondisi tubuh yang tidak fit
Jadi, intinya, sariawan itu nggak melulu disebabkan karena kurang vitamin C.. Penyakit yang disebabkan spesifik karena kekurangan vitamin C bukan sariawan, melainkan Scurvy atau kegagalan proses sintesis kolagen yang ditandai dengan gusi mudah berdarah, pendarahan kulit (purpura), dsb.
Tips Seputar Sariawan
Sariawan jangan dianggap remeh, lho. Sariawan yang berlangsung hingga dua minggu lebih hingga satu bulan itu bisa mengindikasikan adanya kanker mulut. Nah lo! Ngeri kan kalo karena luka kecil yang kita remehkan, karena kita anggap nggak terlalu mengganggu, justru merupakan awal mula suatu penyakit yang berbahaya? Makanya, kalo bisa jangan sampai deh kena sariawan... Nanti yang gendut bisa jadi kurus karena tibia-tiba jadi nggak doyan makan. Nah yang kurus kan semakin kurus.. gawat bukan? Dengan mengetahui penyebabnya, diharapkan kita dapat menghindari timbulnya sariawan ini, diantaranya dengan menjaga kebersihan rongga mulut serta mengonsumsi nutrisi yang cukup, terutama yang mengandung vitamin B12 dan zat besi. Juga selain itu, jangan lupa untuk menghindari stress. Namun bila ternyata sariawan selalu hilang timbul, coba deh kumur-kumur air garam hangat dan pergi ke dokter gigi untuk meminta obat yang tepat untuk sariawannya. Karena apabila kita tidak tau pasti kadang kita mengkonsumsi obat yang salah, karena pengobatannya sebaiknya juga berdasarkan faktor penyebabnya. Sebaiknya jangan di obati sembarangan karena kita tidak tahu apakah obat tersebut bersifat karsinogenik, atau merangsang kanker.
Comments
Post a Comment