Kamu, Pelangi di Senja Hari

Aku menemukanmu berbatas ruang dan waktu
Warnamu kelabu, kamu tahu
Bukan siapa,
Hanya udara yang mengaburkan pandangku padamu, entitasmu

Entah bagaimana alam berkontemplasi mempertemukan kita
Yang bahkan sebenarnya kelewat sunyi untuk berkata-kata
Ah, kata-kata
Betapa sederhana sebenarnya, oleh apa ini bermula

Tentang begitu banyaknya kesamaan diantara kita,
Entah benar atau hanya perasaanku saja
Menjelmakanmu menjadi spektrum cahaya yang begitu majemuk,
menjadikannya benar-benar berbeda dari sebelumnya
Entah hilang kemana kelabumu
Entah bagaimana rupa gelombang yang menelannya dalam dimensi yang tak bisa kupahami

Warnamu berbias,
Seperti pelangi :)

Tapi ini senja hari

Aku seperti gadis kecil yang bermain di taman bunga sejak hari masih pagi
Dengan harap yang amat sangat, menanti kesempatan untuk bisa mengagumi betapa indah warna pelangi
Yang pernah kudengar dari dongeng manusia-manusia kini;
Mereka yang begitu karib berkawan dengan realita tapi juga enggan memusnahkan mimpi tentang tangga bidadari

Toh akhirnya kamu muncul juga
Pun semburatmu lembut, kamu terlihat begitu nyata
Dan pada akhirnya aku tak akan lagi sebatas menerka-nerka
Tentang warnamu yang begitu indah,
Tidak saja dari cerita mereka 

Tapi sekali lagi, ini senja hari

Kamu akan pergi,
Segera setelah udara menjelma dalam hitam yang menggelapkan seluruh;
Menelanmu dengan begitu angkuh

Seakan belum cukup,
Sebuah suara dari kejauhan berkali memanggilku
Yang kemudian kujawab dengan sahutan parau,
Menjadikannya sebuah keharusan untuk berbalik arah lalu menenggelamkan diri di balik pintu

Kamu seperti pelangi di senja hari
Aku dan kamu, 
Pada suatu waktu harus saling berucap sampai jumpa
Pun sesingkat apa waktu kita, 
Enggan aku menganggapnya utopia
Karena kuharap kamu tidak akan menjelma menjadi semata elegi

Meski bersekat ruang,
Aku percaya kamu selalu ada di suatu tempat yang tidak akan terjamah siapapun kecuali kamu:
Hatiku
:)

Comments

Post a Comment

Popular Posts