Bodoh untuk Membodohi???

Kenapa hidup selalu terasa menjadi lebih indah ketika gw bisa menari di atas kebun penderitaan orang lain?
Bilang gw jahad.
Bilang gw manusia tak berperikemanusiaan.
Tapi memang kayak gitu keadaannya.
Hohoho.
Gw bukan siapa-siapa.
Hanya seorang bodoh yang berusaha mengusik ketenangan orang-orang pintar. Membuat mereka kelimpungan dengan segenap kebodohan yang... bum!!! seakan gw sulap menjadi sesuatu yang terlihat 'perfect' dari luar. Padahal di dalemnya... hhmmpppfff... busuk sangat.
Siapa yang akan kaget baca tulisan ini? Gw yakin nggak ada.
Gw belajar dari kehidupan. Tapi sampai hari ini, detik ini, saat gw berdiri di sini, gw nggak pernah tau satu pertanyaan yang selalu tertinggal ketika gw telah jauh melangkah, lalu memaksa gw untuk kembali ke titik awal dimana gw memulai semua ini : Sebenernya buat apa gw belajar? Menjadi pintar untuk kemudian gw gunakan untuk membodohi orang-orang bodoh, ataukah menjadi bodoh untuk membodohi orang-orang pintar? X)
Satu pertanyaan yang nggak pernah gw temui titik temu jawaban pemecahannya. Karna setiap kali gw berpikir tentang pertanyaan itu, satu-satunya jawaban yang muncul adalah..
biip...biip...biip...
(ada efek getarnya, biar kayak kalo new message received di hape...)
Hoihoi...orang-orang pintar itu kelimpungan bergeleng-geleng kepala melihat tindak tanduk kebodohan gw yang mengecoh mereka, menikam mereka dari belakang...
Fake.palsu.imitasi.tiruan.
ato sejenisnya lah. Cocok banget ngegambarin kehidupan yang gw jalani sekarang.
tampak putih padahal di dalamnya hitam.
tampak bersih padahal di dalamnya penuh sampah.
tampak sempurna meski di dalamnya banyak ruang-ruang kosong (yang berpeluang untuk terisi dosa??)
tampak tenang meski sebenarnya tersirat satu niat menghanyutkan segala yang di sekitarnya.
tampak bahagia, namun sejatinya penuh nestapa.
Ealah,, kimonk tenan.
Ya gitulah pokoke.
Gw nggak tau kenapa gw nggak pernah bisa jadi seorang PREN yang SESUNGGUHNYA. Selalu terbawa arus. Mereka bilang hitam, gw bilang hitam. Mereka bilang putih, nggak, gw nggak sepenuhnya bilang putih, sih. Gw bilang abu-abu muda. Padahal, menurut sifat yang HARUSNYA ada pada diri gw adalah, gw menghanyutkan, bukan dihanyutkan.
Gw nggak tau kenapa gw nggak pernah tampak pintar kemudian membodohi orang-orang pintar ( ada yang ngerasa?? ) lalu membuat mereka kewalahan. payah. kerepotan.
Assembuhlah.
Capek gw.

Comments

Popular Posts