Resolusi 2011?
Ok. This gonna be my last posting. I mean, in 2010.
Dan, yeah, resolusi 2010 bahwa saya akan posting paling tidak 50 kali di sini, tidak terpenuhi. Wah, nggak konsekuen ya, sama janji sendiri. Lha gimana lagi, sepanjang tahun ini rasanya penuh banget, sampe hampir nggak ada waktu untuk berpangku tangan samasekali *oke, ini agak lebay, sih.. Tapi sebenernya bukan hanya karena itu saja. Saya juga nggak punya topik yang oke untuk dibahas di sini. Paling banter, curhatan nggak jelas di masa-masa galau. Hahaha.. labil.
Yah, mari kita pakai bahasa yang lebih gamblang saja.
Sejujurnya, saya hampir memberi label 'sekarat' untuk blog ini. Bukan apa-apa, tapi saya pikir nulis curhatan nggak jelas di sini, useless banget. Nggak penting. Sampe saya ketemu manusia unik bersama Mirsa dan kroni-kroninya, yang menggembar-gemborkan tentang blog sama saya. Lalu saya menjadi tertarik untuk menghidupkan kembali peradaban di blog ini. Dan, seiring dengan niat saya yang mulai tumbuh lagi, ternyata ada banyak hal yang bisa saya tulis di sini. Oke, kebanyakan curhatan doang sih, tapi ternyata setelah dipikir-pikir, better than nothing, lah. Selain itu, sama siapa lagi saya bisa menuangkan semua yang ada di kepala saya ini (baik yang menggelisahkan, bikin gila, sampe yang konyol-konyol) kalau bukan di sini?
Oke. Kembali ke topik awal. Faktanya, hari ini adalah hari terakhir tahun 2010. Hmm.. sejak matahari terbit pagi tadi, entah kenapa rasa-rasanya udah nggak enak aja (bukan karena tadi malem saya makan malemnya jam 11 lebih sedikit, dan pake sambel ajegile pedesnya lho ya). Seneng menyambut tahun baru? Boro-boro.. Hal pertama yang saya lakukan di atas kasur ketika membuka mata tadi pagi adalah, saya berflashback ria tentang setahun terakhir ini. Sebuah renungan singkat yang seakan-akan membuka cakrawala kesadaran saya, bahwa di tahun ini, saya nggak melakukan apa-apa. I mean, untuk orang lain. Saya baru sadar selama setahun penuh saya telah bertransformasi menjadi makhluk egois yang rela menukar semua-muanya demi ambisi *waaah kok kalimat saya jadi lebay gini ya? Ehm, sebenernya nggak sampai semengerikan itu kok, itu hanya gambaran kasarnya saja.
2010, bisa dibilang bukan tahun favorit saya. Tahun dimana perjuangan saya yang sebenarnya dimulai. Untuk survive di KG. Untuk bisa bertahan tanpa 'dukungan' orang-orang terdekat saya. It was so hard, hampir menghabiskan separuh waktu saya yang dulu bisa saya gunakan untuk beraktualisasi diri. Terlalu sibuk berusaha membuktikan bahwa 'Ini lho saya, saya bisa' sampai-sampai masa bodoh dengan sekitar. Well, saya bahkan merasa semakin jauh dengan Bapak dan Ibuk, entah benar adanya atau perasaan saya saja, mereka seakan menjadi menjaga jarak dengan saya. Banyak sekali masalah-masalah yang tidak bisa saya dengar langsung dari mereka; dinding yang mengabarkan pada saya *ini apalagi deh, haha. Lalu, saya juga semakin 'nakal'. Padahal, resolusi 2010 saya salah satunya adalah, menjadi wanita baik yang istiqomah menjaga hati, menjaga pandangan, menjaga sikap.. Nyatanya, saya semakin jauh saja dari itu. Gaya hidup saya terlalu hore, sepertinya. Kurang santapan rohani. Makanya, sejak beberapa saat yang lalu saya sampai merengek-rengek sama Zhi untuk dicarikan kelompok mentoring. Biar gimanapun, saya harus membersihkan hati dan pikiran dari segala macam kotoran dunia *wuakakakak ngomong apa saya.
Januari 2010 dibuka dengan air mata *ceile* oleh adanya 2 masalah aneh yang sempat sekilas menimpa saya. Hahaha, ini aneh, 2 sahabat terbaik saya tiba-tiba mengucapkan selamat tinggal sama saya. Dua-duanya, mengatakan kalimat yang hampir sama, garis besarnya pokoknya it's gonna be ok, you'll be alright without me. Kamu sudah cukup mampu untuk menghadapi semuanya sendiri. Apakah saya membesar-besarkan masalah? Tentu saja tidak! Mereka yang sepertinya terlalu: bagaimanapun, memutuskan tali silaturahmi itu nggak baik, sangat sangat sangat nggak baik.. Jangan dihubungkan sama uzlah (memutuskan tali silaturahmi untuk menghindari hal-hal yang tidak maslahat) lho ya. Karena saya yakin itu bukan uzlah. Semua pasti masih bisa dibicarakan baik-baik. Saya yakin itu. Jadi, sayang banget kalau harus say goodbye karena alasan nggak masuk akal yang sangat sepele yang saya pikir hanya bisa terjadi di sinetron-sinetron.. Maka saya memperjuangkannya. Gimanapun, she's one of my best. Dan alhamdulillah, sampai sekarang kami baik-baik saja. Hahaha, boleh dibilang hujan badainya udah lewat. Yang satu lagi? Entah, mungkin bisa disebut uzlah juga sih. Nyatanya, ada yang gak sehat dengan persahabatan kami, dan itu karena sesuatu yang nggak maslahat. Jadi, boleh lah disebut uzlah. Meski begitu, sedih juga rasanya..
Februari sampai desember, kehidupan saya berjalan begitu-begitu saja. Sumpah, hambar sekali rasanya. Kuliah-praktikum-pulang-laporan-tidur-kuliah.. Pola hidup saya nggak pernah melenceng barang satu inci dari pola membosankan macam itu. Kalau mau sedikit sadar, seharusnya saya melakoninya dengan penuh kedewasaan, bahwasanya itu semua demi masa depan. Supaya kelak bisa mengabdikan jiwa raga dan segenap kemampuan yang saya punya, untuk sesama. Tapi konsekuensinya, ya saya nggak bisa berguna untuk sesama, saat ini. Sebenarnya bisa, kalau saya ini tipikal manusia ideal yang bisa membagi waktu dengan baik dan benar. Tapi saya akui, saya nggak mampu. Susah sekali bisa membagi waktu untuk kepentingan diri sendiri sama sekitar. Jadi seharusnya, pilihan yang saya punya ada tiga: tidak berguna saat ini dan berguna di masa depan, berguna saat ini tapi tidak berguna di masa depan, atau berguna sepanjang masa. Haha, otomatis siapapun akan memilih yang ketiga lah ya.. Itu teorinya. Prakteknya? Susah, boy..
Maka, saya terdorong untuk menyusun resolusi 2011 yang semoga saja bisa terpenuhi. Inilah resolusi 2011 saya:
- Bangun pagi setiap hari *hahaha, ini sepele, tapi penting buanget lho. Kualitas hari ini ditentukan dengan seberapa pagi anda bisa bangun. Teori siapa itu? Teori saya :p
- Olahraga minimal sekali seminggu: percaya atau nggak, setelah lulus SMA saya hampir nggak pernah olahraga, lho. Kalo dulu kan mending, masih ada pelajaran olahraga seminggu sekali. Mengingat hampir 2 tahun saya nggak olahraga, itu membuat saya miris. Bagaimana masa tua saya nanti? :O
- Belajar masak! Owyeah, saya akui saya ini payah tingkat tinggi soal masak-memasak. Bukan karena nggak suka lho ya, asli, saya suka masak. Hanya saja, jam terbang saya tidak setinggi ibu-ibu rumah tangga yang masak setiap hari *ya iyalaaah* jadi semacam 'kurang wawasan ke-dapur-an' gitu lah..
- Lebih peka terhadap sesama - wew, ini lingkupnya masih sangat luas, cukup saya saja yang tahu seberapa luas batasnya :D
- Istiqomah menjaga hati, menjaga sikap, dan pandangan - subhanallah, ini kok tinggi banget ya.. kira-kira bisa nggak saya mewujudkannya? T.T
- Dst,
Haha, agak wagu ya poin ke 6: dst. Bukannya kenapa-kenapa, hanya saja, kalau saya jabarkan semuanya, bisa-bisa saya jadi populer oleh pemikiran-pemikiran saya yang gila, hahaha. Fiuh, kira-kira bakal bisa nggak ya memenuhi-ehm-paling nggak 50% dari total resolusi yang saya punya untuk 2011?
Terus berdoa, dan berusaha. Yakin semua akan indah pada waktunya :)
Kualitas hari ini ditentukan dengan seberapa malam anda bisa bertahan melek. itu sih teori saya wuakakak *salam kalong!* :p
ReplyDeletewah! bener banget! teori ini sudah terbukti : ujian THT hari ini porak poranda karena semalam saya ketiduran, jam setengah 8. hah! :(
ReplyDeleteehem.. uhuk2 B-)
ReplyDelete