Tips Seputar Pulang Malam, Tengah Malam, Dini Hari, dan Menjelang Pagi

Apa yang ada dalam pikiran Anda ketika melihat wanita berkendara (especially naik motor) di jalanan  seorang diri pada jam dimana seharusnya semua orang sudah tertidur lelap, mendengkur dengan begitu nyaman dalam balutan selimut tebal dengan buaian kasur yang begitu melenakan? Sebatas "Wah, kasian mbaknya tengah malem naik motor seorang diri.." atau "Keren banget ini mbaknya, wonder woman, tengah malem gini bermotor seorang diri. Pasti habis nyelesaiin kerjaan setumpuk di kampus / kantor.." atau malah "Wanita macam apa mbaknya ini, tengah malem gini baru pulang.. Pasti habis clubbing.." 

Yeah, banyak sekali spekulasi dan pemikiran yang mungkin bakal muncul di benak anda. Entah positif entah negatif. Tapi buru-buru berspekulasi negatif apalagi langsung men-judge yang nggak-nggak juga bukan tindakan yang bijaksana. Think positive lah mas bro, mbak gan. Saya sih masih percaya jumlah orang baik-baik (apalagi wanita baik-baik) di dunia ini masih jauh lebih banyak daripada yang nggak baik (kecuali memang lebih banyak, haha). Nggak selalu pulang malam harus diartikan habis clubbing. Bisa aja memang lagi banyak kerjaan sampe harus lembur di tempat gawean. Atau buat yang masih kuliah, karena ada tugas kelompok yang nggak bisa dikerjain kalo nggak bisa bareng-bareng dilembur di rumah temen. Intinya, nggak selamanya pulang malam itu berkorelasi positif dengan maksiat. Bahkan nongkrong pun, yang identik dengan menggeje bareng-bareng sampe larut malam bahkan dini hari, juga nggak selalu negatif. Contohnya, nongkrong sambil ngerjain paper bahan diskusi kuliah bareng teman senasib sepenongkrongan, sambil ngerjain laporan praktikum, laporan PKM *uhuk!*, laporan pertanggungjawaban kegiatan apapun, atau bahkan sambil berdiskusi tentang topik-topik hangat seputar apa-apa yang terjadi di sekitar kita, dari mulai masalah pribadi sampai perekonomian republik ini *wuedyan abot tenan*

Pertanyaannya, apakah label pulang malam tanpa bau maksiat lantas menghindarkan cewek dari ancaman menjadi korban tindakan maksiat oleh oknum-oknum nakal di jalanan? Tentu saja nggak. Fakta bahwa semakin malam penghuni jalanan yang tersisa semakin liar juga nggak bisa dipungkiri. Bagaimanapun, level safety bagi cewek yang berkendara sendirian bakal menurun drastis seiring semakin larutnya malam. Khusus buat ladies, ada beberapa tips untuk menghindari hal-hal yang nggak diinginkan saat terpaksa harus pulang malam:
  • Sebelum pergi, cek kondisi kendaraan. Ini penting. Jangan cuma cek sisa bensin dalam tanki, tapi juga kondisi ban, gir berikut rantainya, lampu, dan spion. Kalau boleh sedikit cerita, saya pernah tertimpa keapesan yang luar biasa pait karena rantai motor saya lepas tengah malam saat saya bermotor seorang diri dalam perjalanan pulang dari Kalimilk, di pinggir selokan Mataram. Iya, yang sepi manusia itu. Ceritanya, saya habis nongkrong (nongkrong positif lho ya, wong saya habis mbahas rencana kegiatan sesuatu -red) dengan partner in crime nomor satu saya, Mirsa. Awalnya sih saya berangkat sama dia. Tapi kemudian dia mengundang Paksi, waktu itu masih jadi pacar-gonna-be, belum pacar resminya, untuk gabung. Lalu pas pulang, saya dimodusin. Saya disuruh pulang seorang diri sementara mereka pulang bareng sambil pacaran di atas motor *pait* . Nggak berapa lama, pas nyampe selokan mataram, daerah supersepi dan supergelap gulita di sekitar Seturan itu, rantai motor saya lepas *pait dobel*. Padahal itu jam dua belas malam kurang sekian menit. Padahal saya sendirian, lha wong Mirsa sama Paksi udah ngebut duluan. Untung saya bisa nelepon ngabarin Mirsa sama Paksi, yang kemudian buru-buru balik jemput saya yang udah ketakutan, khawatir, cemas setengah idup bakal bisa pulang selamat atau tinggal sejarah. 
  • Jangan gunakan pakaian atau aksesoris yang 'mengundang'. Pakaian mengundang means pakaian kurang bahan yang serba ketat dan serba terbuka dimana-mana. Aksesoris mengundang, meliputi benda-benda mewah nan rumit macam perhiasan seperti kalung, gelang, atau bros emas murni 24 karat yang terlalu mencolok sampai bisa dilihat dalam radius sekian kilometer. Jangankan pakaian dan aksesoris yang mengundang, yang wajar tapi terlihat sangat wanita pun bisa jadi pemicu oknum-oknum nakal untuk melancarkan aksi yang nggak manusiawi. Jadi untuk cewek-cewek yang pulang malam, sebisa mungkin gunakan pakaian, atau paling nggak jaket, alas kaki, dan helm yang cowok banget demi menyamarkan kewanitaan..eeehh jati diri wanitamu. 
  • Sebisa mungkin jauhi cowok yang berboncengan 2, 3, 4, apalagi 5 dalam satu motor. Dari pengalaman saya, cowok yang berboncengan 2 sampai 3 berpotensi untuk menjadi oknum nakal di jalanan. Yang paling nggak berbahaya tapi ngeselin dan mengganggu kenyamanan banget adalah kalo mereka udah mulai suit-suit ngegodain. Dari situ bisa beranjut ke level selanjutnya, saat mereka mulai menyamakan laju motornya sama motor kita, lalu memepet sedemikian rupa sehingga kita nggak bakal bisa melarikan diri kemanapun kecuali saat itu tiba-tiba mereka kesamber petir. Cowok yang berboncengan 4, lebih harus dihindari lagi. Selain nakal, mereka juga pastinya nekat. Lebih-lebih lagi cowok yang boncengan 5. Bukannya mereka semembahayakan itu, tapi saya curiga 3 cowok yang kamu lihat di atas motor bukan beneran manusia.
  • Sebisa mungkin jauhi pengendara motor (terutama cowok) yang alay. Tau sendiri lah ya outfit alay itu kayak gimana. Bukannya kenapa-kenapa, alay identik dengan ababil alias ABG labil, dan ababil sebagian besar identik dengan very annoying.
  • Ketika ada oknum nakal yang ngegodain, jangan berusaha memacu gas secepat mungkin untuk kabur. Kalem aja. Tenang. Karena semakin cepat kita memacu motor, semakin cepat juga mereka berusaha ngejar. Sebisa mungkin cari spot yang masih rame untuk berhenti sejenak, kalaupun tetep diikutin, paling nggak bisa minta bantuan sama orang-orang baik yang tersisa di sana. Bisa minimarket 24 jam, warteg, atau pom bensin.
  • Cek sisa pulsa, minimal bisa untuk 1x telepon ke nomor telepon orang terdekat. Demi bisa langsung minta bantuan sama siapapun yang bisa kita mintain bantuan saat itu juga, please relakan duit barang lima ribu untuk isi pulsa.
  • Saat berhenti di lampu merah, usahakan berhenti di dekat orang-orang yang kelihatannya bakal bisa kita mintain tolong kalo ada apa-apa. Bisa cewek yang bermotor seorang diri atau boncengan dengan temennya, cowok-cewek yang kelihatannya sepasang sejoli, bapak-ibu dan om-tante yang berboncengan yang kelihatannya sepasang suami istri, atau pak polisi. 
  • Jangan lupa berdoa. Kalau semua sudah diusahakan, tinggal pasrahkan saja keamanan kita pada Yang Maha Melindungi.
Jadi begitulah. Untuk ladies yang sering terpaksa harus pulang larut dan nggak ada yang anter jemput, nggak punya pacar, atau LDR-an *uhuk* semoga tips simpel ini bermanfaat. Dan sekali lagi, nggak semua kehidupan malam itu negatif :) .

Comments

  1. "Lebih-lebih lagi cowok yang boncengan 5. Bukannya mereka semembahayakan itu, tapi saya curiga 3 cowok yang kamu lihat di atas motor bukan beneran manusia."

    POL CENDOL MBAK GAN! :pp

    ReplyDelete
  2. hahaha.. hati-hati lho nduk, siapa tau kamu beneran ketemu yang begitu, hahaha..

    ReplyDelete
  3. Tulisan yang bagus!

    Yang jelas tidak ada seorang pun yang berhak menstigma label moral perempuan ketika ia pulang lebih larut ketimbang laki-laki.

    Don't be afraid if you've to walk the streets at night.

    :)

    ReplyDelete
  4. Halo Ricky, terimakasih atas komentarnya, sering-sering ya mampir kesini :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts