Tooth Bleaching


Wuidih.. kayaknya nggak cuma saya yang bakal kaget liat judul di atas. Tooth bleaching? Bau-baunya sih, ini posting isinya serius, nggak seperti yang biasanya, yang isinya melulu curhat tentang kehidupan membosankan saya *cry* Hmm.. jadi ceritanya begini. Alkisah, salah seorang teman saya tiba-tiba bercerita bahwasanya dia baru saja iseng buka-buka blog saya. Yang, kemudian-ini saya jujur 100% lho tanpa ada yang saya tutup-tutupi-membuat saya jadi risih sendiri: blog saya kan isinya nggak mutu, curhat-curhatan nggak jelas kala galau melanda gitu. Maka, kemudian saya instrospeksi diri, eh, blog. Dari mulai layout suram yang menyiratkan kegalauan, sampai isi postingannya. Buset, baru saya sadar memang nggak ada yang mutu. Lalu tiba-tiba saya punya ide untuk me-'mutu'-kan blog ini, mulai dari mengubah layout dan sebagainya jadi lebih 'ceria', sampai ke postingan yang lebih ada gunanya. Naah.. jadi begitulah ceritanya sampai saya akhirnya posting tulisan macam ini. Semoga bermanfaat! :)

Tooth Bleaching?
Nah, mari kita mulai dengan perkenalan. Mungkin tooth bleaching sudah bukan kata-kata yang langka kita dengar saat ini, mengingat aplikasi ini sudah sering digunakan oleh masyarakat, yang, salah satu tujuannya adalah, meningkatkan atau mengembalikan nilai estetis gigi-gigi yang mungkin berkurang atau hilang karena adanya suatu kondisi pewarnaan gigi atau staining.
Tooth bleaching adalah suatu prosedur perawatan gigi yang mengalami perubahan warna (diskolorasi/staining) dengan menggunakan suatu agen atau bahan pemutih. Prosedur ini disebut juga tooth whitening (Gladwyn dan Bagby, 2009). Tooth bleaching merupakan suatu proses pemutihan gigi dengan menggunakan suatu bahan tertentu dan prosedur tertentu yang dalam pelakasanaannya harus diawasi oleh seorang profesional dokter gigi (Greenwall, 2001).
Metode yang aman dan efektif pun kian berkembang dengan menggunakan berbagai macam material. Penyebab perubahan warna pada gigi pun bermacam-macam sehingga seorang dokter gigi diperlukan untuk memastikan bahwa pasiennya menggunakan tooth bleaching yang paling aman dan efektif untuk masalah perubahan warna gigi mereka. Tidak semua perawatan tooth bleaching dilakukan di tempat praktek dokter gigi melainkan pasien dapat melakukannya di rumah dengan pengawasan dari dokter gigi. Meskipun terbukti telah aman, namun efek samping penggunaan tooth bleaching terhadap pasien dan material lain di dalam mulut tetap ada. Material bleaching yang paling banyak digunakan adalah hidrogen peroksida.

Beberapa material pemutih gigi yang digunakan dalam tooth bleaching antara lain karbamida peroksida, hidrogen peroksida, dan sodium perborat.

Karbamida Peroksida
Merupakan material pemutih yang lebih lemah dibanding hidrogen peroksida. Sediaannya berbentuk cairan dan pasta dengan konsentrasi dari 10% hingga 20% (Gladwyn dan Bagby, 2009). Larutan karbamida peroksida tersedia dalam konsentrasi yang bervariasi, diantaranya larutan dengan konsentrasi 15% (mengandung 5,4% hidrogen peroksida) dan 20% (mengandung 7% hidrogen peroksida) juga tersedia untuk prosedur home bleaching yang diberikan oleh dokter gigi (Fasanaro, 1992 cit. Greenwall, 2001). Larutan dengan konsentrasi 35% (mengandung 10% hidrogen peroksida) digunakan untuk prosedur in-office sebelum pasien menggunakan home kit. Namun, larutan ini dapat merusak jaringan lunak dan seharusnya digunakan beserta rubber dam atau pelindung jaringan lunak (Haywood dan Heymann, 1991 cit. Greenwall, 2001).

Sodium Perborat
Material ini adalah material pemutih yang lemah. Pemakaiannya biasannya dikombinasikan dengan hidrogen peroksida untuk memutihkan gigi yang sudah mati (prosedur non-vital whithening) (Gladwyn dan Bagby, 2009).

Hidrogen Peroksida
Merupakan material pemutih yang paling banyak digunakan (Greenwall, 2001). Rumus kimia hidrogen peroksida adalah H2O2. Hidrogen peroksida adalah agen oksidasi kuat yang dapat dengan cepat terdekomposisi menjadi air dan oksigen. Dekomposisi dari hidrogen peroksida akan melepaskan radikal bebas oksigen yang mengandung elektron tidak berpasangan dan sifatnya sangat reaktif (Gladwyn dan Bagby, 2009).

Cairan, sediaan hidrogen peroksida ini konsentrasinya bervariasi antara 15% hingga 35% (Gladwyn dan Bagby, 2009). Beberapa diantaranya seperti produk dengan cairan dan bubuk (Greenwall, 2001). Gel, merupakan sediaan yang paling sering digunakan baik in-office bleaching maupun home bleaching karena gel memiliki sifat daya alir yang cukup rendah sehingga memudahkan dalam pemakaian.(Greenwall, 2001). Konsentrasi bervariasi antara 15% hingga 35% (Gladwyn dan Bagby, 2009). Gel strip layer, menggunakan konsentrasi 14% hidrogen peroksida dalam bentuk sediaan gel strip layer yang tipis (0,1 mm) memberikan hasil warna putih yang lebih baik pada gigi tanpa menimbulkan peningkatan iritasi pada jaringan rongga mulut dibandingkan dengan penggunaan konsentrasi 6% hidrogen peroksida dalam bentuk sediaan yang sama yaitu gel strip layer dengan ukuran yg berbeda yaitu 0,2 mm. Dosis yang dianjurkan adalah 100 mg dari 14% konsentrasi hidrogen peroksida (Gerlach, 2004).

Mekanisme Pemutihan Gigi
Kenapa gigi yang diberi aplikasi tooth bleaching bisa jadi putih? Jawabannya, karena adanya reaksi antara material pemutih seperti yang sudah disebutkan di atas, dengan substansi atau zat warna yang menempel di gigi yang menyebabkan gigi berwarna. Reaksinya sebagai berikut. Larutan peroksida mengalir secara bebas melewati email dan dentin melalui strukturnya yang berporus dan permeabel. Hidrogen peroksida berperan sebagai oksigenator dan oksidan. Umumnya, hidrogen peroksida akan mengoksidasi pigmen pada gigi yaitu pigmen kuning (xanthopterin) dioksidasi menjadi pigmen putih (leucopterin) (Greenwall, 2001). H2O2 sebagai zat oksidan bereaksi dengan chromopor (radikal warna untuk memotong ikatan rangkap pada H2O2). Hidrogen peroksida harus berada cukup lama pada gigi agar molekul pigmen gigi dapat lepas oleh peristiwa oksidasi. Hidrogen peroksida pecah menjadi air dan oksigen, dan terbentuk radikal bebas oksigen. Radikal bebas tersebut mempunyai kekuatan oksidasi yang besar dalam hal diskolorasi pada gigi (Greenwall, 2001) serta bereaksi dengan pigmen yang terdapat pada pewarnaan intrinsik maupun ekstrinsik, dan menghasilkan efek putih pada gigi (Gladwyn dan Bagby, 2009).

Cara Pemakaian dan Manipulasi
Ada 2 macam metode yang bisa dilakukan dalam pelaksanaan tooth bleaching, diantaranya pengaplikasian oleh profesional (dokter gigi) di klinik, dan pengaplikasian langsung oleh pasien dengan pengawasan dokter gigi.

Whitening yang diaplikasikan oleh professional di klinik
Biasanya disebut sebagai power whitening. Pada saat perawatan, semua jaringan lunak dan mata pasien harus terlindung, karena prosedur ini menggunakan hidrogen peroksida dengan konsentrasi tinggi yaitu 15%-35%. Gigi yang akan dirawat diisolasi dengan rubber dam atau liquid resin dam (Gladwyn dan Bagby, 2009). Gigi dibersihkan dengan pumice prophylaxis paste. Material pemutih gigi diaplikasikan. Jika menggunakan sinar plasma arc untuk mengaktivasi hidrogen peroksida, diberikan dengan jarak 6-7 mm, sekitar 10-15 menit. Prosedur pemutihan dapat diulangi selama 45 menit – 1 jam. Setelah selesai, pelindung jaringan lunak dilepaskan. Perawatan selesai dan dapat dilanjutkan dengan pengambilan gambar post-operative (Greenwall, 2001).
Prosedur bleaching ini tidak boleh dilakukan pada gigi dalam keadaan teranestesi secara lokal, karena akan menyebabkan pasien tidak merespon rangsangan sakit yang ditimbulkan dari panas yang terjadi (Gladwyn dan Bagby, 2009).
Inovasi terbaru pada aplikasi bleaching oleh profesional adalah laser whitening. Pada teknik ini, digunakan sumber laser baik argon maupun karbondioksida untuk mengaktivasi agen pemutih. Laser argon berinteraksi secara langsung dengan noda gelap pada gigi dan menetralkannya. Pasien maupun operator harus menggunakan kacamata pelindung untuk melindungi mata dari radiasi sinar laser. Prosedur ini biasanya dapat terselesaikan dalam sekali kunjungan (Gladwyn dan Bagby, 2009).

Bleaching yang diaplikasikan pasien di rumah di bawah pengawasan dokter gigi
Bahan yang dapat digunakan untuk prosedur ini adalah hidrogen peroksida. Gel hidrogen peroksida dituangkan pada suatu sendok khusus atau sendok bleaching. Sendok tersebut dipakai dalam sesi perawatan yang berlangsung selama 30 menit (Gladwyn dan Bagby, 2009).
Tray (sendok bleaching) harus pas saat digunakan, untuk menjaga material bleaching tetap berkontak dengan gigi tanpa mengenai gingival. Pasien menyikat gigi terlebih dahulu lalu menggunakan tray yang sudah diisi dengan material bleaching. Lebih baik memulai bleaching pada gigi-gigi maksila terlebih dahulu. Disebabkan oleh retensi yang lebih baik dari tray untuk rahang atas, efek gravitasi dan efek berkurangnya aliran saliva dibandingkan dengan lengkung rahang bawah (Greenwall, 2001).
Teknik whitening lain yang masuk dalam kategori ini yang diperkenalkan oleh Procter dan Gamble pada tahun 2000 adalah “Whitestrips” yang bisa digunakan baik oleh pasien dan diaplikasikan oleh profesional. Strip akan menempel pada permukaan gigi anterior, sehingga tidak diperlukan sendok khusus. Pada 2004, Proctor dan Gamble memperkenalkan Whitestrips Supreme. Cara pemakaiannya sama dengan Whitestrips biasa. Hanya saja, whitestrips supreme konsentrasinya yang lebih tinggi menyebabkan cara kerjanya lebih cepat (Gladwyn dan Bagby, 2009).

Efek Samping pada Manusia dan Material Lain dalam Mulut
Ternyata, pemakaian material tooth bleaching ini, selain berefek positif yaitu gigi menjadi putih, ada efek negatifnya juga, lho. Hal ini disebabkan peroksida yang dapat dengan cepat melintasi dentin dalam konsentrasi yang cukup bisa menjadi sitotoksik (Craig dan Powers, 2002). Sitotoksisitas bergantung pada konsentrasi hidrogen peroksida dalam bleaching agents. Peroksida secara cepat berpenetrasi dan berkontak dengan enamel dan mencapai pulpa dalam beberapa menit. Efeknya terhadap gigi adalah dapat menyebabkan gigi sensitif pada gigi vital. Selain itu, secara kimia bleaching agents dapat menimbulkan sensasi terbakar pada gingiva jika agen tersebut tidak diaplikasikan secara benar dalam bleaching tray (Powers dan Sakaguchi, 2006).
Hidrogen peroksida dengan konsentrasi 38% merupakan produk bleaching dengan konsentrasi sangat tinggi, dengan efek oksidasi yang intens dan sangat berpotensi menimbulkan kerusakan pada enamel gigi. Selain itu, terdapat juga desentisizing agen yang berguna untuk menurunkan sensitivitas gigi saat proses pemutihan gigi (Cadenaro, 2010).
Efek pada enamel antara lain mengurangi komponen organik pada permukaan enamel, 30% hidrogen peroksida dan 10% karbamida peroksida dapat mengurangi rasio kalsium dan fosfat pada dentin, mempengaruhi tekstur permukaan enamel. Efek pada dentin antara lain mempengaruhi ikatan dentin dan ionomer kaca. Efek pada pulpa antara lain 10% karbamida peroksida dapat mempengaruhi tingkat sensitivitas pulpa dan keakuratan bleaching dan larutan H2O2 3% mampu menyebabkan reduksi sementara pada sirkulasi darah pulpa, dan oklusi pembuluh darah pulpa. Efek pada sementum antara lain teknik bleaching internal H2O2 35% menyebabkan resorpsi servikal dan resorpsi akar eksternal. Efek pada material tambalan antara lain merkuri bisa terlepas dari tambalan amalgam saat bleaching, warna amalgam berubah dari hitam ke perak (tergantung tipe amalgam), meningkatkan kebocoran tepi dari sisa tambalan, mempengaruhi resin komposit (Greenwall, 2001).

So, ada yang tertarik melakukan perawatan tooth bleaching? Saya sarankan segera menghubungi dokter gigi anda, dan konsultasikan kira-kira metode tooth bleaching yang mana yang tepat untuk anda gunakan. Tapi, harap diingat, jangan nggerundel ketika anda harus beradu argumen dengan dokter gigi anda ketika dia tidak mau mengaplikasikan material tooth bleaching dengan konsentrasi tinggi pada gigi anda sehingga anda tidak mendapatkan gigi yang putih maksimal seperti yang anda idamkan. Kenapa? Pastinya karena pertimbangan efek sitotoksisitas seperti yang sudah disebutkan panjang-lebar (ini rumus luas bangun datar?) di atas tadi. Jadi, yang pengen perawatan tooth bleaching, ada baiknya ekspektasi gigi putihnya nggak usah yang putih gilaa.. cukup putih sewajarnya saja..
:)

Comments

Popular Posts